JAKARTA - Infeksi cacingan merupakan salah satu dari masalah kesehatan utama di Indonesia. Hal ini terjadi karena rendahnya kesadaran masyarakat akan penyakit ini. Kondisi ini diperparah dengan gejala yang tidak terdeteksi bahkan cenderung terabaikan. Situs Judi Online
Umumnya, gejala cacingan yang dikeluhkan bisa berupa sakit perut, diare, mual, muntah, tidak nafsu makan hingga penurunan berat badan. Jika tidak diobati dengan benar, penyakit ini bisa menyebabkan gangguan kesehatan yang lebih berat.
"Infeksi cacingan dapat mempengaruhi asupan, pencernaan, penyerapan dan metabolisme makanan. Secara kumulatif terlebih jika terjadi dalam jangka waktu lama, cacingan dapat menimbulkan kerugian pada kebutuhan zat gizi karena kurangnya kalori dan protein serta kehilangan darah," ujar Brand Manager Combantrin, Rays Mitchelle.
Selain itu, cacingan juga dapat menghambat perkembangan fisik, kecerdasan hingga produktifitas kerja. Cacingan juga dapat menurunkan ketahanan tubuh penderitanya sehingga mudah terkena penyakit lainnya. Hasil survei Bank Dunia pada tahun 2016 menunjukkan bahwa Indonesia mengalami kerugian ekonomi sebesar Rp30—33 miliar per tahun akibat penyakit cacing.
"Pada 2017 prevalensi cacingan di Indonesia 28,12% pada anak 1-12 tahun. Targetnya ingin diturunkan sampai 10%," kata Kepala Sub Dit Advokasi & Kemitraan Direktorat Masyarakat Kementerian Kesehatan, Sakri Samatmaja.
Kebersihan yang tidak terjaga atau lingkungan yang kotor bisa menjadi salah satu faktor yang dapat mempermudah penyebaran infeksi cacing. Penyakit ini bisa dialami oleh siapa saja baik orang dewasa hingga anak-anak.
"Dalam beberapa kasus, banyak orangtua berpikir bahwa infeksi cacingan disebabkan oleh tempat yang tidak higienis sehingga mereka membatasi ruang bermain anak-anaknya," kata Rays. BANDAR POKER ONLINE
0 comments:
Post a Comment