Cuaca panas tak hanya membuat tubuh berkeringat. Penelitian terbaru menunjukkan udara panas juga berpengaruh pada kemampuan berpikir seseorang.
Studi dari Harvard University menemukan cuaca yang panas dapat membuat seseorang mengalami penurunan kemampuan berpikir sehingga menurunkan produktivitas.
Hasil itu bahkan berlaku pada orang yang masih berusia muda dan dalam keadaan sehat.
"Untuk pertama kalinya, kami dapat menemukan efek merugikan dari gelombang panas pada orang dewasa yang sehat dan muda," kata ketua peneliti dari School of Public Health, Harvard University Jose Guillermo Cedeno Laurent, kepada Reuters. Situs Judi Online
Hasil penelitian ini didapat setelah peneliti menganalis pengaruh udara panas terhadap hasil tes siswa.
Selama cuaca panas saat musim panas, siswa yang tinggal di asrama tanpa AC secara konsisten mendapat skor lebih rendah pada tes kognitif dalam sepekan dibandingkan siswa yang berada di gedung AC.
Para peneliti mengikuti 44 mahasiswa sarjana dan pascasarjana yang berusia awal di awal 20 tahun selawa 12 hari berturut-turut selama Juli 2016.
Sebanyak 24 siswa tinggal di gedung yang dibangun pada 1990-an yang dilengkapi AC sentral.
Sedangkan 20 lainnya tinggal di bangunan bata bertingkat yang dibangun antara 1930 hingga 1950 tanpa sistem pendingin.
Peneliti mengatur suhu udara rata-rata di dalam ruangan yang tidak ber-AC mulai dari 26,3 hingga 30,4 derajat celcius.
Sementara rata-rata suhu udara di ruangan ber-AC berkisar 21,4 hingga 25 derajat celcius.
Pada setiap pagi, mahasiswa tersebut diharuskan untuk mengikuti dua tes kognitif melalui telepon pintar mereka.
Tes itu diantaranya menuntut mereka mengidentifikasi warna, mengukur kecepatan reaksi dan kemampuan berkonsentarasi.
Ada pula tes matematika dasar, mengukur kecepatan mental dan memori. Bandar Poker Online
"Pada kelompok yang tidak memiliki AC terdapat reaksi yang lebih lama dan akurasi yang lebih rendah dibandingkan kelompok siswa di dalam ruangan ber-AC," kata Laurent.
Peneliti mendapati mahasiswa di ruangan panas memiliki reaksi 13,4 persen lebih lambat pada tes warna dan 13,3 persen skor lebih rendah pada tes matematika dasar.
Hasil studi ini dinilai penting dalam meningkatkan proses pembelajaran yang berkualitas.
"Penelitian ini menunjukkan bahwa suhu panas, di rumah atau di kelas, dapat memiliki efek yang merugikan pada pembelajaran," kata asisten profesor dari University of California Jisung Park, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.
0 comments:
Post a Comment