Bagi anak-anak, bermain game atau nonton video di YouTube di gadget memang mengasyikkan. Saking asyiknya melakukan hal ini, kadang mereka sampai lupa waktu.Agen Bandar Q
Padahal, sebetulnya kegiatan ini tak baik bagi kesehatan mereka. Pasalnya, dengan bermain gadget sepanjang hari, mereka jadi kurang aktif secara fisik. Kebiasaan ini, jika terjadi terus-menerus, tentu berdampak buruk bagi kesehatan fisik maupun mental anak-anak.
Anak-anak yang kurang aktif bergerak secara fisik berpotensi mengalami penambahan berat badan yang tidak sehat, merasa bosan untuk pergi ke sekolah, prestasi akademik menurun, serta risiko obesitas dan penyakit jantung saat beranjak remaja dan dewasa.
Risiko-risiko tersebut sebenarnya bisa dicegah jika orangtua bisa membimbing mereka untuk hidup sehat sejak dini. Masalahnya, mendidik anak untuk jalani pola hidup sehat tidak semudah itu. Orangtua perlu mempelajari cara tersendiri yang membuat anak-anak terbiasa dan suka menjalaninya.
Prinsip utama untuk mengajak anak jalani gaya hidup sehat adalah dengan mengatur pola makan dan melakukan aktivitas fisik. Bagaimana caranya? Berikut panduannya.
Untuk mengatur pola makan sehat, orangtua mesti kreatif. Sebab, anak-anak pada umumnya terbiasa berpikir bahwa makan sehat itu tak enak. Oleh karena itu, orangtua harus cerdik mengolah dan memadukan makanan sehat bercita rasa lezat buat anak-anak.
Misalnya, untuk sarapan, sediakan menu makanan yang mengandung protein dan kalsium, contohnya omelet telur dengan topping keju rendah lemak dan tinggi kalsium. Kedua nutrisi ini diperlukan anak-anak untuk mendukung pertumbuhannya.
Perbanyak buah potong seperti apel, pir, atau melon, lalu sediakan yogurt vanilla rendah lemak sebagai pendampingnya. Bila anak-anak terbiasa dengan menu-menu seperti ini, mindset mereka soal makan sehat bakal berubah jadi, “Makanan sehat itu enak juga, kok.”
Kedua, soal memperbanyak aktivitas fisik. Adakah di antara Anda yang masih sering meminta anak berolahraga atau main di luar rumah, tapi diri sendiri santai duduk di sofa sambil main gadget? Nah, kebiasaan ini sebaiknya dihentikan. Sebab, ini namanya Anda hanya mendikte tanpa mengajarkan sesuatu kepada mereka.
Justru, orangtua perlu memberi contoh kepada anak-anak, dengan cara menjadikan aktivitas fisik di luar rumah sebagai kegiatan rutin. Usahakan rutin pula mengajak anak-anak bergerak aktif di lapangan atau taman, misalnya berlari bersama, main bola, melompat, atau bersepeda. Dengan melihat sosok orangtua yang selalu aktif bergerak, anak pun kemungkinan besar akan menirunya dan menjadikan kegiatan itu sebagai kebiasaan pula.
Namun, orangtua juga perlu memberi kebebasan kepada anak-anak untuk melakukan kegiatan fisik yang mereka suka. Jika Anda lebih suka main bola, sementara anak-anak lebih suka bersepeda, biarkanlah mereka menikmati hal itu.
Dengan memberi kebebasan memilih olahraga yang disukai, anak-anak akan menganggap kegiatan itu sebagai hal yang menyenangkan, bukan paksaan. Akhirnya, mereka bisa rutin melakukannya dengan senang hati.
Siap-siap, anak-anak boleh jadi akan bertanya mengapa mereka perlu konsisten menjalankan dua prinsip utama mengenai hidup sehat. Oleh karena itu, orangtua juga sebaiknya mengedukasi mereka bahwa menjaga dan merencanakan kesehatan itu manfaatnya akan terasa sepanjang hidup, sampai mereka menua.
Tak ada salahnya juga mengedukasi mereka untuk tahu pentingnya #RencanakanLebih mengenai kesehatan di masa depan dengan memiliki solusi perlindungan kesehatan yang sesuai kebutuhan.
Perlindungan tersebut bisa diperoleh dari AXA dalam kampanye “ Sehat itu AXA”. Lewat kampanye ini, AXA memberi perlindungan kesehatan dengan premi terjangkau yang bisa dipergunakan untuk seluruh anggota keluarga.Domino 99
Manfaat perlindungan yang diberikan termasuk perlindungan hingga usia 100 tahun, pertanggungan kebutuhan perawatan kesehatan seperti rawat inap dan rawat intensif.
0 comments:
Post a Comment