Kurangi Konsumsi Gula, Tekan Risiko Diabetes
JAKARTA - Saat ini Indonesia merupakan salah satu negara dengan angka penderita diabetes yang semakin bertambah setiap tahunnya. Berdasarkan International Diabetes Federation tahun 2015, penderita diabetes di Indonesia mencapai 10 juta orang dan menjadikan diabetes sebagai pembunuh nomor tiga di Indonesia. Mengurangi gula sudah menjadi anjuran yang terus digaungkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Situs Judi Online
“Dalam hal ini, peran ibu menjadi krusial sebagai pilar nutrisi keluarga (nutritional gatekeeper ) karena ibu menjadi penentu makanan dan minuman yang dikonsumsi untuk keluarganya,” kata Dr dr Em Yunir SpPD-KEMD, dokter spesialis penyakit dalam RSCM, dalam kampanye “Hands4 Diabetes” pada acara Jakarta Diabetes Walk 2017 yang diadakan Tropicana Slim berkolaborasi dengan RSCM dan PT Sun Life Financial di Jakarta.
Noviana Halim, Tropicana Slim Brand Manager, menyampaikan, menurut anjuran Kemenkes RI, batas maksimum konsumsi gula seseorang hanya empat sendok makan. Dalam praktiknya, banyak masyarakat Indonesia yang mengonsumsinya lebih dari itu.
Apalagi semakin menjamurnya makanan dan minuman manis kekinian yang ada saat ini. Sebagai alternatif, Tropicana Slim hadir sebagai pemanis rendah kalori yang mampu menjadi alternatif pemberi rasa manis yang lebih sehat.
“Pemanis rendah kalori sebagai pengganti gula pasir sudah lazim dipakai sebagai alternatif pengganti gula. Apalagi sudah mendapatkan izin edar dari BPOM sehingga sudah terbukti aman dikonsumsi,” beber dr Em Yunir Shierly Ge, VP-Head of Marketing PT Sun Life Financial Indonesia.
Ia memaparkan, berdasarkan hasil survei yang melibatkan 1.501 orang di lima negara Asia, termasuk Indonesia, 2 dari 3 orang di Indonesia menganggap kesehatan mereka baik. Namun, mereka masih sering merasa stres. BANDAR POKER ONLINE
Selain itu, 6 dari 10 orang Indonesia juga tidak pernah olahraga rutin dan 1 dari 3 orang Indonesia kurang tidur atau tidur kurang dari 6 jam/hari. Hasil tersebut cukup ironis ketika mereka merasa sehat, namun sebenarnya kurang menjalani pola hidup sehat.
“Padahal, faktor gaya hidup, seperti nutrisi yang kita konsumsi dan aktivitas fisik yang kita lakukan, memegang peranan penting agar kita dapat hidup sehat, bebas tanpa diabetes,” kata Shierly. (Sri Noviarni)
0 comments:
Post a Comment